Nyamuk dan al-Quran:

Firman Allah Subhanahu Wata'ala bermaksud:

"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu (33). Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah (34)., dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik."  (Surah al-Baqarah: 26)


33 ). Di waktu turunya ayat 73 surat 22 Al Hajj yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya ayat 41 surat Al 'Ankabuut yang di dalamnya Tuhan mengambarkan kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.

34 ). Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mahu memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.


Rujukan: 
Al-Quran dan Terjemahnya,
Mujamma' al-Malik Fahd Li Thiba'at al-Mush-haf,
Asy-Syarif Medinah Munawwarah, P.O. Box 6262, 
Kerajaan Saudi Arabia.
Tahun 1419H.


Biologi Nyamuk


Serangga dan al-Quran

[kutubkhanah serangga]